Kegelisahan Yang Menulis Dirinya Sendiri

 Hay.

Sudah lama rasanya tidak bersua.

Setelah sekian banyak hal terlewati.

Kegelisahan itu kembali berjaya.

Dia menulis dirinya sendiri.

Mencoreng kisah bahagia dengan pilunya.


Paradigma dari diri sendiri mulai bermunculan.

Terhadap dua ciptaan tuhan yang tak terpisahkan.

Masalah dan solusi.

Seolah selalu berganti laksana rotasi bumi.


Sampai pada akhir sang senja menghilang.

Sering sekali kebingungan menyelimuti.

Terbata bata.

Antah berantah, mencari sebuah akhir kisah hari.

Entah bagaimana semesta menempatkanku diposisi yang harus dibantu.


Ruang dan cerita selalu terpikir dalam sanubari.

Namun kerap terhalang oleh sebuah tembok besar.

Waktu, ego, prasaan.

Seakan tak hentinya semakin tinggi.


Entahlah, apakah kata tidak apa-apa akan menjadi sebuah pengalihan terbaik.

Membuat si gelisah tetap meraja.

melahirkan diam dan merelakan.


Al Farabi Akma | 25/08/23

Comments

Popular posts from this blog

Muak.

Aku

Malam ini